Cara Memandikan Burung Perkutut

thumbnail
Seperti halnya dengan burung ocehan, burung perkutut juga perlu di mandikan agar bulunya bersih dan terbebas dari kutu, dengan di mandikan burung perkutut yang stress atau terlalu liar akan menjadi lebih cepat tenang dan mau berbunyi. akan tetapi cara memandikan burung perkutut berbeda dengan burung-burung ocehan, memandikan burung ocehan bisa di lakukan setiap hari cukup dengan cara di semprotkan dari luar kandang dan tanpa harus di pegang kemudian di jemur.


Kenapa memandikan burung perkutut tidak cukup dengan di semprot?
Selain bulu burung perkutut lebih tahan air (tidak mudah basah), proses memandikan dengan cara di semprot air tidak bisa membuat bulu-bulu burung perkutut bersih karena yang terkena air hanya bagian luar bulu saja. sedangkan yang perlu dibersihkan terutama bagian-bagian bawah dan dan bagian dalam sayap. Untuk menghilangkan kutu, memandikan burung perkutut bisa diberikan remasan daun sirih dan atau air cucian beras. 




Memandikannya bisa dengan cara di pegang dan di elus dengan tangan yang basah. Cara kedua bisa dengan cara di pegang lalu di semprot dengan sprayer lembut (embun). Yang perlu di perhatikan dalam memandikan perkutut, jangan sampai air masuk ke hidung perkutut. Jadi untuk bagian kepala sebaiknya dengan cara di usap menggunakan tangan yang basah saja. Waktu memandikan dan seberapa sering harus dimandikan berbeda-beda untuk masing-masing perkutut tergantung dari karakter si burung itu sendiri. Untuk perkutut yang tergolong liar, sebaiknya 2 hari sekali di mandikan. Akan tetapi jika perkutut anda tidak liar cukup di mandikan 1-2 minggu sekali saja. Di Artikel ini kami sertakan Video Cara Memandikan burung perkutut yang benar.


Pada umumnya perkutut di mandikan pada pagi hari (jam 07.00-11.00), kemudian dijemur sekitar 1-2 jam sampai semua bulunya kering.Tapi sekali lagi ini tergantung dari karakter perkutut anda dan sudah pasti waktu luang anda. 

Itulah informasi singkat mengenai Cara Memandikan Burung Perkutut agar selalu terlihat segar dan sehat. 


Semoga bermanfaat.

Selamat tahun Baru Imlek "Gong Xi Fa Cai"

thumbnail
Selamat tahun Baru Imlek "Gong Xi Fa Cai"

Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek menjadi perayaan tahunan yang sangat penting bagi penduduk Cina atau warga keturunan Cina di seluruh dunia. Tahun Baru Cina adalah perayaan datangnya hari pertama berdasarkan kalender lunar dari Cina. Perayaan Imlek juga sekaligus menyambut datangnya musim semi.


Perayaan Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek, di awali dari hari pertama dan bulan pertama pada penganggalan Tionghoa dan diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh pada tanggal 15 atau pada saat bulan purnama.

Dikenal sebagai Chúxī, malam Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek bisa diartikan sebagai “malam pergantian tahun”. Orang Cina sering menyebutkan sebuah kalimat di perayaan Imlek, yakni Gong Xi Fa Cai yang merupakan sebuah doa yang artinya “Selamat dan Sejahtera”.


SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2016 
GONG XI FA CAI 3567
"Semoga kesuksesan dan rejeki yang berlimpah selalu menyertai kita semua."





Pembagian kelas dalam perlombaan burung perkutut

thumbnail
Mengingat yang mengikuti kontes tidak hanya satu jenis burung saja, maka panitia yang mengatur jalannya kontes membagi kelas antara burung anakan sampai burung dewasa.
 
Untuk apa hal pembagian kelas dilakukan? Hal ini dilakukan agar juri tidak kesulitan dalam menilai burung yang akan dilombakan. Banyaknya minat pecinta burung yang ingin mengikuti burungnya ke dalam kontes mengakibatkan banyaknya peserta yang masuk ke dalam kontes. Hal inilah yang membuat juri membagi kelas burung yang akan di lombakan.

Pembagian kelas burung dibedakan berdasarkan besar kecilnya burung. Dan bukan berdasarkan jenis burung tersebut. Pada umumnya, di dalam kontes, burung dapat dibedakan menjadi beberapa kelas. Kelas-kelas tersebut seperti piyik, dan dewasa. Jika Anda ingin tahu lebih jelasnya tetang pembagian kelas, mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Piyik  
Piyik merupakan kelas burung yang paling muda dari kelas burung lainnya. Sebenarnya, dahulu piyik tidak dikonteskan, akan tetapi karena semakin banyaknya minat masyarakat Indonesia mengikuti kontes burung terutama banyak ingin mengikutsertakan piyik ke kontes burung, sampai akhirnya piyik pun dapat mengikuti kontes burung berkicau.

Di usia berapakah burung dapat memasuki kelas piyik? Pada usia 6 bulan, burung sudah bisa mengikuti kontes dan masuk ke dalam kelas piyik. Pada usia 6 bulan, suara burung memang masih alami dan belum berubah menjadi dewasa. Pada saat masih piyik, orang banyak bilang bahwa suaranya masih alami dan tidak dibuat-buat.

Suara piyikan memang dianggap lebih natural dibandingkan dengan suara burung dewasa. Pasalnya, suara piyikan belum dimaster. Sedangkan suara burung dewasa sudah dimaster. Biasanya, pada kontes-kontes burung, piyikan digantungkan dan berada di antara banyaknya piyikan dan burung dewasa yang mengikuti kontes.

Burung Dewasa
Sama halnya dengan piyikan, burung dewasa juga digantungkan. Apa bedanya menggantungkan antara piyikan dan burung dewasa? Bedanya adalah, jika piyikan digantungkan pada ketinggian di bawah 5 meter, burung dewasa yang mengikuti kontes digantungkan pada ketinggian di atas 5 meter.

Hal ini dilakukan supaya pihak penyelenggara pertandingan tidak sulit membedakan antara kelas piyikan dan juga dengan kelas burung dewasa.

Semoga bermanfaat.
www.perkututnusantara.com

Usaha Rumahan Modal Kecil Ternak Perkutut

thumbnail
Usaha Rumahan Modal Kecil Ternak PerkututBurung perkutut, siapa yang tak kenal dengan burung yang satu ini, meskipun tidak hoby dengan pelihara burung pun tentu tahu dengan burung perkutut. Burung perkutut yang sudah terlatih dan mampu berbunyi dengan nyanyian khasnya apalagi jika jika sudah memenangkan kontes, harganya bisa sampai ratusan juta rupiah per ekor.

Nah ternyata burung perkutut mempunyai prospek peluang usaha yang sangat bagus. Di bandingkan dengan ternak unggas lainnya, ternak burung perkutut tergolong lebih mudah dan lebih menghasilkan. Ternak perkutut adalah termasuk Usaha rumahan modal kecil. Modal awalnya saja yang agak membutuhkan modal lebih untuk pembuatan kandang, seterusnya biayanya sangat ringan di bandingkan ternak unggas yang lain, seperti bebek peking, burung kenari, dan lain lain.
Ternak Perkutut
Tadi saya sebutkan bahwa ternak burung perkutut modalnya sangat ringan, mari kita bahas lebih lanjut :

Biaya pakan dan obat-obatan untuk sepasang burung perkutut Cuma Rp 15 000 perbulan. Sedangkan untuk membeli 5 pasang indukan Cuma butuh modal sekitar Rp 500 000 sampai Rp 1 juta.

Untuk pembuatan kandang berukuran 90x70x180 cm3 atau 120x60x180 cm3 yang terbuat dari kayu/bambu dan ram-raman kawat, kurang lebih menelan biaya Rp 500 ribu. 

Kandang tersebut cukup bagi 1 atau 2 pasang. Dalam sebulan sepasang perkutut mampu menghasilkan 2 – 8 anakan dengan harga Rp.200 ribu/pasang.meningkatkan produktifitas perkutut juga bisa di siasati dengan menitipkan anakan atau telur ke burung puter. Jika indukan di beri makan yang cukup dan vitamin yang sesuai maka cara ini mampu membuat indukan perkutut berkembang biak tiga kali dalam.

Ternak perkutut sangat mudah
Ternak perkutut sebenarnya tidak sulit bahkan sangat mudah. Apalagi perkutut termasuk burung yang cepat beradaptasi, perkutut dapat di taruh dalam sangkar ukuran kecil misalnya (45x45x65 cm3) maupun besar. Disamping itu, perkutut tidak gampang stress, jarang terkena penyakit, pakan melimpah dan murah, yang perlu diperhatikan adalah pemeliharaan, kebersihan lingkungan, sangkar, minuman dan makan.

Agar mendapatkan anakan perkutut yang berkualitas, maka perlu mempelajari secara khusus cara mengawinkannya. Semakin berkualitas hasilnya semakin mahal pula harganya.Segmen Pasar Perkutut Harga perkutut sangat beragam, secara umum ada lima faktor yang mebedakan harga perkutut :
  1. Segmen pasar yang menekankan pada sisi peternaknya. Bagi masyarakat peternak perkutut yang di pentingkan adalah kemampuan memproduksi anakannya secara optimal dengan suara dan irama anggungan yang baik dengan demikian harganya pun juga tinggi.
  2. Segmen pasar yang menekankan perkutut untuk kepentingan lomba, konkurs atau sejenisnya.Segmen ini tentu membutuhkan perkutut yang berkualitas baik, sesuai aturan main yang ditetapkan P3SI. Tak heran bila perkutut yang didambakannya seharga ratusan juta rupiah.
  3. Yang mungkin dijangkau masyarakat penggemar perkutut. Segmen ini lebih menekankan unsur gengsi. Jadi, yang lebih menjadikan pertimbangan utama adalah irama yang disukai pemiliknya. Pada segmen ini perkutut akan bernilai jutaan sampai puluhan juta.
  4. Banyak orang yang memiliki perkutut dengan pertimbangan unik dan exotis. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini akan mampu menghargai perkutut sampai jutaan rupiah.
  5. Orientasinya pada katuranggan. Pemilik meyakini bahwa perkutut dapat membuat pemiliknya memperoleh kebahagiaan, ketentraman hidup dan rezeki melimpah atau tanda-tanda baik lainnya. Masyarakat yang mengetahui bahwa katurangga perkutut yang akan dipelihara bakal mendatangkan kebaikan tentu akan membelinya dengan haraga berapapun.

Jika Anda penghobi burung, maka usaha rumahan modal kecil ternak perkutut layak untuk Anda coba.

Panduan Budidaya Burung Perkutut

thumbnail
 http://www.perkututnusantara.com/2016/01/panduan-budidaya-perkutut.html

Kepada teman-teman dan para pembaca terutama penggemar perkutut pemula yang belum sempat membaca artikel ini dari Mingguan Agrobis, berikut ini disampaikan ringkasan dengan sedikit modofikasi tentang cara beternak perkutut yang disarankan yang dibagi dalam 11 langkah beternak Perkutut yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Berdoa
  2. Sekolah perkutut.
  3. Darah atau blood line
  4. Lomba/konkurs atau latber
  5.  Peternak
  6. Calon Indukan
  7. Crossing
  8. Kandang
  9. Menjodohkan
  10. Manajemen kandang
  11.  Pemeliharaan piyik

Berdoa
Sebelum kita melakukan apapun sebaiknya berdoa dahulu, karena sebesar apapun usaha kita hanya Alloh yang menentukan segalanya.

Sesuatu yang baru yang ingin kita ketahui termasuk beternak, sebaiknya kita belajar mulai yang paling gampang atau terrendah seperti murid sekolah yang belajar dari TK, SD, SMP dan seterusnya sampai S1, S2 dan selanjutnya.
Dalam beternak langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan adalah mencari dan memilih Indukan untuk diternakkan. Kalau kita tidak pintar-pintar bagaimana menghadapi trik untuk ini, salah-salah kita bisa babak belur dan habis duit segudang.

Caranya dengan membeli dahulu perkutut piyik yang murah istilahnya “cepekan“ dan memeliharanya, sambil kita belajar dan memahami berbagai aspek suaranya, makanannya, perawatannya, dan lain-lain. Setelah menjadi dewasa, diharapkan kita sudah paham betul perubahan kualitas dan irama suaranya yang kita inginkan.

Bila sudah merasa lebih tahu, belilah perkutut piyik yang harganya lebih mahal, tujuannya sama untuk memantau perkembangan perkutut piyik tersebut sampai dewasa. Demikian seterusnya kita berusaha untuk meningkatkan kualitas perkutut dengan kemampuan dana yang tersedia. Dengan demikian kita akan terhindar dari gorokan para peternak yang tidak bertanggung-jawab dan juga terhindar dari seloroh, “ sekolah perkutut itu biayanya mahal “.

Darah atau blood line
Sebagian besar peternak sukses mengatakan bahwa unsur darah keturunan yang mengalir pada seekor perkutut atau disebut “ Trah “ sangat menentukan kualitasnya. Walalupun ada sebagian peternak yang percaya bahwa kualitas suara seekor perkutut dapat diciptakan dengan melakukan “ crossing “. Penulis meyakini bahwa Trah darah seekor perkutut semula juga hasil dari sebuah kerja lama dan panjang memalu sebuah penelitian dengan berpedoman pada ilmu crossing dari hukum Mendel.
Karenanya untuk membeli perkutut piyik, selain mengamati suaranya, juga sebaiknya perkutut piyik tersebut mempunyai aliran darah yang jelas dan bagus.

Lomba/konkurs atau Latber
Datang, melihat dan mendengarkan suara perkutut yang dilombakan atau konkurs, juga pada waktu latihan bersama, sambil bertanya kepada peternak atau penggemar perkutut yang lebih tahu ( senior ), merupakan tempat belajar yang terbaik. Dengan cara ini kita akan semakin paham bagaimana suara perkutut yang baik dan benar. Ingat akan pepatah : “ Malu bertanya, sesat dijalan “.
Pada kesempatan itu, kita juga bisa mengetahui secara langsung atau tidak langsung harga seekor perkutut berdasarkan kualitas suaranya. Tujuannya agar kita tidak jadi korban dan disembelih oleh peternak nakal ketika kita akan memilih dan membeli calon Indukan untuk diternakkan.

Peternak
Untuk membeli perkutut calon Indukan, mau tidak mau kita harus dating ke Peternak tertentu untuk memilih dan membeli bibit perkutut. Di Tanah Air kita sekarang ini, sudah banyak bahkan ribuan Peternak dari yang berskala kecil, sedang sampai besar dengan beribu-ribu kandang.

Sebelum menentukan pilihan untuk membeli, disarankan untuk mendatangi beberapa Peternak sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan baik kualiats dan harganya. Dan jangan punya pemikiran yang salah bahwa Peternak kecil atau sedang tidak memiliki perkutut yang kualitasnya bagus dengan harga yang miring dibandingkan Peternak besar yang sudah terkenal dan punya nama. Dan nongkronglah beberapa jam untuk mendengarkan suara perkutut baik piyik hasil ternakan maupun Indukannya juga trah darahnya. Pada Peternak yang sudah mapan biasanya memiliki ciri khas piyik hasil ternaknya, misalnya rata-rata suaranya Cowong, atau ujungnya ndelosor atau depannya menjerit, dan lain-lain. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kesukaan dari Peternaknya, bila si Peternak kesukaannya yang suaranya cowong, maka hampir dipastikan perkutut hasil ternakannyapun rata-rata bersuara cowong, dan sebagainya.

Peternak yang sudah mapan rata-rata sudah beternak secara intensif selama 2(dua) tahun lebih, sehingga beberapa Indukannya sudah memakai anakan sendiri yang pilihan F2 atau F3 dan hanya sebagian berupa Indukan dari luar sebagai kelengkapan atau untuk memenuhi permintaan yang sedang trend.

Sedangkan Peternak yang belum mapan antara lain ditandai dengan variatifnya Indukaannya dan sedang mencari-cari bentuknya. Dan biasanya harga piyiknya relatif masih murah dibandingkan dengan Peternak mapan dengan kualitas yang sama.

Calon Indukan
Agar lebih cepat menghasilkan anakan, yang paling tepat membali calon Indukan yang sudah berumur sekitar 4(empat) bulan dimana waktunya tepat dan mudah untuk mulai dijodohkan, sehingga pada umur 5-7 bulan sudah bisa mulai bertelor. Dan sebaiknya dipilih yang Betina lebih tua kira-kira sebulan dari Jantannya. Berbeda dengan yang sudah berumur biasanya susah dijodohkan atau yang Betina sering dikejar-kejar oleh si Jantan yang biasanya lebih agresif/galak.
Calon Indukan yang bagus sebaiknya dipilih yang mempunyai suara sbb. :
  • Suara depan, tengah dan ujungnya bagus.
  • Irama suaranya dengan ketukan yang agak renggang dan lelah/senggang.
  • Latar atau air suaranya cowong dan tembus baik yang bervolume besar atau kecil, jangan yang suaranya basah dan serak.
  • Juga jangan dilupakan aliran trah darahnya dengan silsilah yang jelas.
  • Perhatikan juga bentuk tubuhnya apakah serasi dan tidak ada yang cacat.
Crossing
Setelah mendapatkan beberapa calon Indukan Jantan dan Betina, langkah selanjutnya adalah menyilangkan pasangan perkutut berdasarkan dasar suaranya masing-masing untuk dapat menghasilkan perkutut yang kualitas suaranya lebih bagus. Disini kita dituntut untuk mempelajari cara ilmu croosing yang benar dan baik dengan cara belajar dari membaca buku-buku secara teori atau belajar langsung kepada sejumlah Peternak sukses ynag pada umumnya sudah paham tehnik silang menyilang.

Jalan pintas lain yang lebih mudah, yaitu dengan meniru atau memfotocopy salah satu kandang yang sudah jelas Indukannya dan hasil anakannya bagus dengan membeli adik atau saudaranya dengan resiko yang jelas harganya pastilah mahal dan hasil anakannya tidak dijamin akan sebagus seperti aslinya..

Kandang
Setelah kita mendapatkan beberapa pasang calon Indukan yang dinilai cocok dan pas untuk diternakkan, maka persiapan selanjutnya adalah kandangnya. Tidak ada ketentuan yang pasti berapa ukuran kandang yang baik, yang penting dan perlu diperhatikan adalah seberapa luas lahan yang tersedia dan ukuran kandang disesuaikan dengan lahan yang ada tersebut. Juga untuk effisiensi bahan yang biasanya dibuat dari bahan kawat, maka biasanya tingginya bisa 45, 90, 135 atau 180 cm sesuai ukuran lebar kawat, sedangkan lebar dan panjangnya disesuaikan, dan yang ideal yang disarankan adalah ; lebar : 60 cm, panjang ; 100 – 180 cm. Bahkan dengan ukuran kandang : 50(L) x 60(P) x 50(T) dapat digunakan untuk beternak dengan syarat tidak sering dipindah-pindah dari tempatnya, terutama selama dalam masa mengerami telornya. Dan lantai bisa dibuat dari tanah biasa atau yang berpasir, juga bisa berupa lantai bersemen. Demikian pula atapnya dapat dari bahan genting, asbes atau apa saja. Yang sangat perlu diperhatikan antara lain harus mendapat sinar matahari pagi, kelembaban cukup, jarak atap ketempat sarangnya tidak terlalu dekat agar tidak terlalu panas. Dan usahakan tikus, kucing dan binatang sejenisnya mbisa masuk kekandang, termasuk semut dan cicak. Bahannya juga bisa kayu, besi ataupun aluminium tergantung kemampuan anggaran yang tersedia.

Letak kandang sebaiknya tidak dekat dengan sumber suara yang berisik, tetapi sebaiknya juga jangan ditempat yang sepi yang jarang dikunjungi manusia/orang, perkutut akan semakin terbiasa dan merasa nyaman jika sering dikunjungi dan bertatap muka dengan manusia/orang.

Menjodohkan
Tehnik menjodohkan juga perlu diketahui dengan baik, sebab kedua calon Indukan tidak begitu saja langsung jodoh, tetapi membutuhkan proses untuk saling kenal terlebih dahulu dengan cara antara lain keduanya ditempatkan pada sangkar terpisah dan setiap hari selalu disandingkan. Setelah satu atau dua minggu, setelah kelihatan keduanya sudah saling kenal dengan tanda-tanda saling mengangguk-angguk dan kalau tidur malam hari selalu ingin berdekatan. Maka keduanya disatukan tetap dalam sangkar kecil dahulu untuk beberapa hari.

Waktu yang tepat untuk memasukkan ke kandang ternak adalah sore hari dengan sebelumnya kedua perkutut cvalon Indukan tersebut dilolohi kacang hijau yang sudah direndam sampai lunak, vitamin-E, minyak ikan, B-kompleks dan sedikit dibasahi badannya, diharapkan malam harinya akan tidur berdekatan bersama.

Beberapa minggu kemudian keduanya akan melakukan perkawinan dan siap untuk bertelor, jangan lupa untuk disiapkan sarang dari anyaman rotan yang diberi daun cemara atau rumput kering untuk meletakan telor-telornya.
Bila ternyata masih belum jodoh atau biasanya yang Jantan galak, maka si Jantan ditangkap dan dimandikan atau kalau perlu digodi ( sayapnya diikat 5-6 lembar ) dan kemudian dimasukkan kandang kembali.

Manajemen kandang
Setiap kandang sebaiknya diberikan tanda-tanda misalkan dengan Nomor atau Nama terserah apa saja sesuai kemauan masing-masing. Juga ada baiknya dibuatkan catatan pasangan Indukan dari BF dengan ring apa, tanggal lahir, dll/
Perhatikan kapan setiap pasangan pada kandang masing-masing sudah mulai melakukan perkawinan, untuk keperluan disiapkan sarangnya. Buatkan catatan khusus ( kalau perlu dengan komputerisasi ) kapan mulai bertelor, kapan diperkirakan menetas setelah 14-15 hari mengeram, bagaimana hasilnya ( menetas semua atau tidak hanya satu atau bhakan tidak menetas semua ), periksa keadaan telor yang tidak menetas untuk mengetahui penyebabnya, dll.

Pasanganlah Ring di salah satu/kedua kakinya pada umur piyik sekitar 7-9 hari dan selanjutnya terserah kita apakah piyik tersebut akan tetap dikembalikan untuk diasuh oleh Induknya atau akan dititipkan Puter sebagai Induk asuh pengganti. Yang perlu diperhatikan, kalau akan menggunakan jasa Puter haruslah yang sedang mengeram paling tidak sudah 10 hari dimana Puter sudah menghasilkan susu ditemboloknya. Jasa indukan pengganti juga bisa dilakukan oleh Diamond Dove yaitu sejenis Perkutut berasal dari Australia yang tubuhnya lebih kecil.
Pada edisi yang akan datang dengan topik yang lain akan kita bahas bagaimana menetaskan telor perkutut dengan menggunakan jasa Puter atau Diamond Dove yang tujuannya untuk membuat Indukan favorit kita bertelor lebih produktif dan menghasilkan anakan piyik lebih banyak.

Pemeliharaan piyik
Piyik-piyik setelah berumur 1-1.5 bulan sebaiknya sudah mulai dipisahkan dari Induknya baik Perkutut maupun Puter/Diamond Dove, sebab mereka sudah bisa mulai makan sendiri dan biasanya Indukannya juga sudah enggan meloloh dan sudah mulai melakukan perkawinan lagi.
Piyik-piyik tersebut ditempatkan didalam sangkar kayu ukuran 50(L) x 70(L) x 50(T) cm sebanyak 8-10 ekor bersama-sama, kalau perlu diberikan lampu untuk pemanas terutama pada malam hari atau udara dingin pada musim penghujan.

Sebaiknya tiap-tiap piyik diberikan vitamin tambahan antara lain berupa ; B-komplek, minyak ikan, kalsium dan obat cacing sebelum dimasukkan ke sangkar kayu tersebut.
Usahakan minimum setiap hari setidaknya dua hari sekali dijemur dari jam 08.00 sampai jam.11.00, agar mendapat sinar matahari pagi dan ultra violet yang cukup untuk kesehatan tubuhnya. Dan pada minumannya diberikan Vitamin tambahan dua kali seminggu untuk menambah daya tahan tubuhnya.
Menginjak umur 3(tiga) bulan, bila dikehendaki piyik-piyik tersebut sudah dapat dipisahkan dan masing-masing dimasukkan ke sangkar soliter agar dapat lebih mudah untuk memantau suaranya dan menentukan kualitas suaranya tersebut.

Selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian apakah Indukan kandang tertentu sudah benar atau kurang benar, sehingga perlu dilakukan perombakan pasangan Indukannya dalam usahanya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas suara.

Demikian sekilas tentang panduan burung perkutut semoga bermanfaat.

Selamat Mencoba..!!!

Membedakan perkutut jantan dan betina

thumbnail
 http://www.perkututnusantara.com/2016/01/membedakan-perkutut-jantan-dan-betina.html

Ada beberapa ciri-ciri yang bisa digunakan sebagai patokan untuk membedakan dan mengetahui jenis kelamin seekor perkutut. Meskipun akurasi tidak bisa 100% benar, akan tetapi secara umum bisa di gunakan sebagai acuan untuk memperkirakan jantan atau betina :
  1. Pupur (warna keputihan) pada atas dahi perkutut jantan biasanya warna putihnya sampai ke tengah mata, sedangkan yang betina tidak. Sehingga terkesan burung jantan berwarna lebih terang kepalanya. (hanya bisa di aplikasikan pada burung yang cukup umur)
  2. Supit/capit udang pada perkutut jika di raba terasa lunak dan renggang waktu raba maka perkutut tersebut diperkirakan betina. Namun ada juga jantan yang seperti itu dan betina ada juga yang bercapit udang rapat dan keras (tapi nanti setelah bertelur akan merenggang secara alami)
  3. Ukuran badan perkutut betina umumnya lebih kecil dan agak pendek dibanding perkutut jantan. Ini memang sulit membedakannya tapi kalau masih sama-sama piyik seteluran, yang kecil biasanya betina. Akan tetapi perlu di waspadai juga kebenarannya karena ada piyik perkutut yang menetas jantan semua atau betina semua.
  4. Suara burung perkutut betina umumnya kecil / kristal dan tidak bertekanan. Sedangkan yang jantan sebaliknya. Namun ada juga betina yang bersuara besar (ngebass) dan bertekanan (power) bagus. Dan terkadang ada juga jantan yang bersuara kecil, tipis dan tidak bertekanan.
  5. Ekor betina agak pendek di banding yang jantan
  6. Paruh betina lebih tipis dan pendek
  7. Mata burung betina agak kecil sedangkan yang jantan seperti melotot (garang)
  8. Kepala burung betina lebih kecil di banding yang jantan
  9. Perkutut jantan lebih rajin bunyi

Tips Penggemar Perkutut

thumbnail

 Tips Penggemar Perkutut
Bukan rahasia lagi jika seorang pemula di dunia perkutut selalu dicekoki oleh "statement..." untuk belajar perkutut, harus sekolah dulu, dan biayanya Muuuaaahal sekali..."


Ketika seorang pemula mengeluh, betapa uang jutaan rupiah telah di keluarkan, tetapi burung perkutut yang di dapat ternyata 'burung tidak layak kontes' siapa yang salah ? sang pemula atau si penjual perkutut ?

Seorang senior di bidang Perkututan, yang tidak ingin disebutkan namanya, hanya berkomentar singkat, ketika hal itu ditanyakan kepadanya.



"Sebenarnya tidak mahal jika ingin belajar perkutut, yang membuat mahal adalah para Calo, broker, mediator dan peternak nakal yang hanya ingin burungnya cepat laku terjual,...tanpa memikirkan nasib para pemula..."

lain lagi dengan pak tua yang juga tak mau disebutkan namanya, ....
"selain calo dan peternak nakal, yang membuat mahal juga sang pemula,...karena punya uang, gengsi kalau nggak berani beli mahal...beli tanpa menawar adalah type-type pemula yang 'banyak duit' dan punya gengsi tinggi,... ngerti burung perkutut juga belum, ehh percaya saja dengan yang ditawarkan calo atau peternak...sudah begitu jutaan pula harganya..ha ha ha...padahal mungkin cuma seratus ribu jika beli di pasar burung...

seorang penggemar perkutut yang tinggal di surabaya berkomentar lain...
"Banyak calo, mediator, broker, peternak, pedagang perkutut yang tidak jujur,... apalagi jika calon korbannya 'pemula', burung jelek dibilang 'istimewa', burung satu warna di bilang prospek 'tiga warna'... menjual burung perkutut dengan 'harga' yang tidak sesuai dengan kualitas, tentu sangat merugikan pembeli...

ujung-ujungnya... si pemula akan kapok dan berhenti main perkutut.
Jika penggemar perkutut berkurang, regenerasi tidak ada, lantas siapa yang rugi ? yang rugi adalah para peternak dan calo-calo itu...dunia perkutut menjadi sepi.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, berikut beberapa TIPS bagi 'Pemula' di dunia Perkutut.

  • Pelajari dulu suara burung perkutut, mana suara yang bagus dan mana yang suara tidak bagus.
  • Suara Perkutut dibagi tiga bagian, yaitu : 
  1. Suara depan 
  2. Suara Tengah 
  3. Suara belakang/ujung
  • Burung perkutut dianggap 'bagus' jika memiliki ketiga-tiganya, saat berbunyi, ada suara depan, tengah dan ujung. selanjutnya kita harus memperhatikan volume suaranya, kestabilannya, air suaranya dan suara latarnya.
  • Bagi pemula diharapkan membaca artikel berikut : 
  1. Pedoman Penilaian Konkurs 
  2. Sistem Penilaian Baru Lomba P3SI 
  3. Analisis Suara Perkutut 
  4. Menilai Suara Perkutut
  • Jangan mudah percaya terhadap para calo, mediator, broker, pedagang dan peternak,..sebelum membeli sebaiknya burung harus anda pantau, mintalah bantuan kepada orang yang telah mengerti suara burung perkutut, yang anda kenal baik. jangan meminta bantuan kepada calo, broker atau mediator.
  • Jangan membeli sebelum anda mendengar kualitas suaranya.
  • Berkumpullah dalam komunitas penggemar perkutut, ngerumpi, ngobrol apa saja tentang perkutut, dijamin anda akan mendapatkan ilmu perkutut yang 'banyak'
  • Sering-seringlah datang ke Latber atau kontes perkutut, perhatikan suara-suara burung-burung juara, pelajari dan bandingkan dengan suara burung perkutut di pasar burung, temukan bedanya.
Demikian beberapa tips bagi penggemar perkutut, barangkali dapat di jadikan referensi.

Kandang perkutut yang ideal

thumbnail

Kandang Perkutut yang Ideal
Merupakan kebanggaan tersendiri apabila seorang penggemar perkutut mampu membudidayakan perkutut kesayangannya. Terlebih pula bila mampu mengeluarkan jawara berkualitas dari hasil olahan tangannya sendiri.

Banyak penggemar perkutut yang melangkah satu step ke depan dengan sekaligus menjadi peternak dan masih sebagai hobby semata seperti asal muasal Nusantara Bird Farm ini.

Namun banyak pula penggemar yang bertindak lebih jauh dengan membangun puluhan bahkan ratusan petak kandang dengan tujuan komersial. Betapa tidak, karena harga piyik perkutut berkualitas saat ini antara jutaan hingga puluhan juta per pasang. Bahkan di banyak peternak besar pasangan-pasangan kandang favorit yang terbukti menghasilkan banyak jawara antrian bookingan untuk mendapatkan sepasang anaknya bisa mencapai angka belasan hingga puluhan orang.


Ada juga peternak perkutut yang membangun ratusan kandang ternak namun bermain di kelas bawah dengan harga jual produk hanya puluhan ribu rupiah per ekor untuk mengisi segmen pasar kelas pemula. Mau bermain di kelas bawah ataupun di kelas atas, dari segi komersial rasanya beternak perkutut masih sangat menjanjikan.
 
Kandang Ternak Perkutut
Hal yang mutlak diperlukan dalam beternak perkutut adalah kandang. Sepetak kandang berisi hanya sepasang induk jantan dan betina. Apakah boleh kandang besar diisi banyak pasangan perkutut? Boleh-boleh saja, karena perkutut adalah pasangan monogami (selalu setia dengan satu pasangannya), namun dikuatirkan bukannya mereka rajin baku-tindih untuk kawin malah baku-tindih untuk berantem karena cemburu atau karena memperebutkan lokasi sarang. Jadi sebaiknya satu petak hanya diisi satu pasang saja.

Ukuran Kandang Ternak
Sudah terbukti bahwa sepasang perkutut bisa diternak di kandang yang berukuran kecil, bahkan di sangkar burung ocehan pun sepasang perkutut bisa rajin berkembang biak. Ukuran kandang tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Idealnya memang berukuran agak besar agar pasangan
indukan lebih bebas terbang dan lebih sehat tentunya buat pasangan indukan yang ada.

Kandang ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm sudah bisa dipakai sebagai modal untuk mulai beternak perkutut. Bisa juga dibuat petak kandang yang bersusun untuk menghemat lahan. Mau susun dua atau susun tiga juga masih bisa.

Kandang ideal berukuran lebar 120 cm x 180 cm x 270 cm (lebar x tinggi x panjang) agar perkutut bisa bergerak terbang bebas dan mendapat cukup sinar matahari. Namun ukuran umum yang dipakai adalah 90 cm x 180 cm x 180 cm atau ukuran 60 cm x 180 cm x 180 cm.

Karena keterbatasan luas lahan di kota besar maka ukuran yang dianggap normal saat ini adalah ukuran 60 cm x 180 cm x 120 cm (lebar x tinggi x panjang).

Ukuran mana yang mau dipilih, terserah selera masing-masing. Ukuran manapun yang dipilih perkutut tetap bisa berkembangbiak disana.

Materi Bahan Kandang
Bahan rangka kandang bisa terbuat dari kayu, besi ataupun aluminium. Tergantung dari dana dan kesediaan material. Bahan kayu lebih murah namun kurang awet, bisa lapuk dihajar hujan dan rayap. Bahan besi lebih kuat, pengerjaannya lebih susah karena memotongnya lebih berat, juga untuk mengebornya dan juga besi bisa berkarat. Bahan aluminium lebih mahal dan pengerjaannya lebih mudah dan cepat, serta bentuknya rapi dan manis dipandang serta awet karena tahan karat.

Bahan dinding dan bagian atas kandang dipilih kawat kandang yang digalvanized (dilapis dengan bahan anti karat). Ukuran kotak-kotak kawat kandang sebaiknya yang ukuran 0.5 cm x 0.5 cm. Agar tidak dimasuki cicak, kecoak maupun ular yang membahayakan ketenteraman lingkungan kandang. Kalau ada manusia yang takut banget dengan cicak atau kecoak, maka tidak heran juga kalau ada perkutut yang juga phobia dengan hewan-hewan tersebut. Ukuran kawat kotak-kotak 1 cm x 1 cm yang lebih murah masih bisa dipakai tetapi resikonya masih terlalu besar dibanding penghematannya.

Lantai Kandang Sebaiknya lantai kandang dipelur dengan semen, jangan hanya beralas tanah. Supaya lebih mudah dibersihkan dengan cara disemprot dengan air. Lantai tanah kelihatannya alami, tetapi akan banyak bakter pathogen yang berkembang biak di tanah dan bisa masuk ke perut perkutut kesayangan kita ketika si perkutut mencari makan di bawah. Lantai kandang harus dibuat miring sedemikian rupa sehingga air hujan yang masuk bisa segera mengalir keluar kandang, sehingga lantai tidak menjadi lembab sarang kuman. Lantai kandang harus sering dibersihkan dengan cara disemprot dengan air atau bila perlu masuk kandang dan disikat hingga bersih dari kotorandan lumut.

Atap Kandang penutup bagian atas kandang atau atap kandang ternak bisa terbuat dari genting atau asbes. Atap dibuat miring sehingga air hujan tidak tergenang. Dan atap dipasang hanya sepertiga bagian saja menaungi area sarang dan tempat pakan. Sisa dua per tiga area bisa dipakai perkutut untuk bermandi sinar matahari dan atap dibuat menjorok ke depan agar tempat pakan dan sarang tidak terkena tampias air hujan.

Sebaiknya di antara kawat atas kandang dan atap kandang diberi jarak sekitar 15-20 cm agar terdapat sirkulasi udara yang nyaman di daerah sarang.

Pintu Kandang
Untuk kandang ukuran besar perlu dibuat pintu kandang berukuran 60 cm x 90 cm agar perawat kandang bisa masuk untuk membersihkan kandang ataupun untuk menangkap burung. Sebaiknya dibuat engsel pengunci juga di bagian dalam, sehingga ketika perawat masuk ke dalam kandang bisa
mengunci pintu kandang dari dalam agar burungnya tidak kabur dari celah pintu.

Harus dibuat juga pintu kecil Pintu kecil untuk urusan pakan dan minum ukuran 15 cm x 15 cm yang dipasang di bagian depan sebelah atas dekat sarang, pintu ini gunanya untuk mengecek sarang, mengecelk telur dan piyik yang masih kecil, sehingga perawat tidak perlu masuk kedalam kandang.

Pintu Kecil untuk memantau telur dan piyik Kemudian satu lagi pintu kecil dibagian depan tengah ukuran 20 x 20 cm untuk mengambil tempat makan/minum ketika mau menambah pakan atau mau
membersihkan tempat pakan/minum.
 
Meja Makan Tidak hanya rumah pemilik bird farm yang punya meja makan, tapi kandang ternak perkutut pun harus dilengkapi dengan meja makan. Cukup berupa papan kayu melintang yang diletakkan dibagian depan sebelah tengah. Di papan ini bisa diletakkan kotak tempat pakan dan wadah minum perkutut. Ukurannya lebar 20 cm dan tebal 1 cm, panjangnya memyesuaikan dengan lebar kandang. Jangan lupa memberi lapisan cat pada papan meja makan ini, agar tidak mudah lapuk kena siraman air hujan ataupun siraman air pada waktu kita membersihkan kandang.

Wadah Pakan
Pakan perkutut sebaiknya diletakkan di sebuah kotak yang bersekat-sekat dengan penutup yang berlubang dengan diameter lubang seukuran 4 cm cukup untuk kepala perkutut masuk dan mencongkel-congkel makanannya. Burung perkutut terkenal sebagai burung pemilih yang makannya suka dihambur-hamburkan. Dengan penutup tersebut maka bisa agak dikurangi pemborosan pakannya.

Kotak bersekat gunanya untuk memisahkan pakan antara milet, gabah, juwawut dan yang lainnya, sekali lagi agar tidak dihambur-hamburkan oleh burung perkututnya, selain itu juga untuk lebih mudah mengetahui pakan jenis apa yang disukai oleh pasangan perkutut tersebut. Layaknya manusia
ada yang suka capcay, ada yang suka puyunghai, ada yang suka telor ada yang tidak suka sayur, begitu juga perkutut ada yang hobby makan juwawut tapi gak suka ketan hitam, ada yang suka milet doang dan tidak suka gabah.

Wadah Minum
Wadah minum bisa dipakai yang model terbuka, atau juga model tertutup
untuk menghindari debu dan kotoran yang mencemari minumannya. Yang
model terbuka harus tiap hari diganti agar tidak lumutan dan tidak
menjadi sarang jentik nyamuk demam berdarah.


Demikian sedikit gambaran kandang perkutut yang ideal.
Semoga bermanfaat.

Cara Meningkatkan Kualitas panggung Burung Perkutut

thumbnail
Cara Meningkatkan Kualitas panggung Burung Perkutut

Beberapa penggemar perkutut di daerah Cirebon dan sekitarnya sering memberikan undur-undur kepada burung kelangenannya. Caranya, undur-undur dilolohkan langsung ke mulut burung. Cara seperti ini pun pernah dilakukan Suganda (45), warga Cirebon yang juga penggemar perkutut, seperti yang ditulisnya dalam sebuah artikel di kompas online.


Menurut Suganda, undur-undur bisa membuat suara perkutut menjadi lebih merdu. Tak hanya itu, undur-undur juga bisa meningkatkan stamina burung sehingga tidak mudah terkena penyakit. Saya pribadi belum mengetahui secara pasti dampak positif maupun negatif dari pemberian undur-undur hidup terhadap burung perkutut. Jadi, silakan berkonsultasi dulu dengan pakarnya.


Cara Meningkatkan Kualitas panggung Burung Perkutut


Undur-undur terdiri atas dua jenis yang hidup di tempat berbeda. Yang satu hidup di darat, sebagaimana undur-undur yang dimaksud dalam penjelasan sebelumnya. Yang satu lagi hidup di laut (undur-undur laut).


Keduanya memiliki khasiat yang sama dan mengandung asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang tinggi. Hasil penelitian mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yakni Dindin Hidayatul Mursyidin, Salahuddin Muhammad, Dian Pribadi Perkasa, Sekendriana, dan Prabowo, menunjukkan bahwa undur-undur laut mengandung lemak total 17,22-21,56 persen.


Adapun kandungan EPA dan DHA sekitar 7,75-14,48 persen lebih tinggi daripada jenis crustacea lain seperti udang, lobster, dan beberapa jenis kepiting. Jika dirinci, maka kandungan EPA sekitar 6,41-8,43 %, lebih tinggi daripada DHA yang hanya 1,34 – 6,57 %.

Penelitian kelima mahasiswa ini telah dipresentasikan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, undur-undur bisa dikonsumsi langsung (dalam bentuk hidup). Namun diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan gizi yang lain, seperti mineral atau protein. Juga mengenai senyawa yang merugikan seperti logam berat dan racun.

Semoga bermanfaat.

Cara menjodohkan burung perkutut

thumbnail
Cara menjodohkan burung perkututApabila sepasang perkutut telah berjodoh dan bertelur, selanjutnya hampir tidak ada lagi hambatan dalam perkembang-biakannya. Hambatan yang paling sering dialami oleh peternak, terutama pemula, justru terjadi pada rahap awal, yaitu pasangan perkutut tidak mau kawin alias tidak jodoh. Jika terjadi hal seperti ini, bagaimana cara mengatasinya. Uraian berikut yang akan menjawabnya.



A. Membeli Pasangan yang Telah Jodoh
Banyak peternak perkutut yang mencampur beberapa anakan perkutut dalam satu sangkar sebelum burung-burung tersebut dijual. Setelah berumur enam bulan atau lebih, anak perkutut ini mulai menampakkan tanda-tanda dewasa kelamin. Perkutut jantan mulai mencari pasangan dengan mengeluarkan bunyi sambil mengangguk-anggukkan kepala. Betina yang tertarik akan mendekat. Keduanya lalu saling mendekatkan kepala. Perkutut jantan lalu membuka paruh untuk memberi makanan kepada perkutut betina. 



Untuk peternak pemula, bisa memanfaatkan tanda-tanda seperti ini dalam memilih pasangan perkutut. Jika ada sepasang perkutut telah menampakkan tanda-tanda seperti ini, berarti keduanya telah jodoh dan siap berkembang biak. Jika berniat membelinya, segera saja perkutut yang menampakkan tanda-tanda seperti ini disemprot dengan air hingga basah, lalu ditangkap. Jika tidak ditandai dengan air, akan sangat membingungkan dalam menangkapnya. Setelah berjodoh, segera pasangan tersebut dimasukkan ke sangkar perkembangbiakan. Selama beberapa hari pasangan burung ini akan beradaptasi dengan tempat yang baru. Setelah beradaptasi, pasangan ini akan menampakkan tanda-tanda awal perkembangbiakan. 


Biasanya peternak perkutut yang menjual hasil ternakannya juga menyediakan pasangan perkutut yang sudah jodoh. Bisa saja kita membeli pasangan perkutut seperti ini dari peternak. Pasangan seperti ini bisa langsung dimasukkan ke sangkar perkembangbiakan.
Bagi peternak pemula, membeli pasangan yang sudah jodoh memang sangat menguntungkan. Tak perlu lagi repot-repot menjodohkan perkutut. Pasangan yang sudah jodoh bisa langsung dimasukkan ke dalam sangkar perkembangbiakan. 


Cara memilih pasangan yang sudah berjodoh seperti di atas juga memiliki kekurangan. Peternak tidak bisa bereksperimen menjodohkan perkutut sesuai dengan keinginannya. Penjodohan semata-mata tergantung pada perkutut tersebut dalam memilih pasangan. Dengan demikian, kualitas suara keturunannya juga semakin tidak bisa diprediksi. .Namun, bagaimanapun juga cara ini bisa dicoba oleh pemula. Dalam beternak perkutut, tidak mungkin seorang peternak pemula bisa langsung mencetak burung berkualitas tanpa harus belajar terlebih dahulu. Inilah bagian dari proses belajar itu.

B. Menjodohkan Sepasang Perkutut
Adakalanya sepasang perkutut langsung kawin ketika disatukan dalam satu sangkar. Namun, tidak jarang pula sepasang perkutut yang telah lama dijodohkan tidak mau lekas kawin. Ba
hkan, sepasang perkutut yang kelihatannya saling tertarik ketika dicampur malah berkelahi. 

Ketidakcocokan pasangan perkutut umumnya ditandai dengan betina yang tidak mau menerima pejantan. Perkutut betina selalu menghindar ketika didekati pejantan. Akibatnya, perkutut jantan selalu mengejarnya. Tidak jarang betina yang tidak mau menerima pejantan selalu dikejar-kejar dan dipatuki. Jika terus dibiarkan, perkutut betina akan mengalami luka, bahkan mati. 

Hal seperti di atas hanya merupakan gambaran bahwa menjodohkan perkutut kadang-kadang tidak semudah atau mungkin juga tidak sesulit yang kita bayangkan. Seberapa mudah atau sulitnya menjodohkan perkutut ada baiknya jika dicoba terlebih dahulu.


1. Menjodohkan satu jantan dengan satu betina
Apabila ingin mengawali beternak hanya dengan sepasang perkutut, cara ini bisa dipilih. Cara penjodohan yang satu ini juga memungkinkan peternak melakukan eksperimen untuk menghasilkan anak-anak perkutut yang berkualitas dengan cara menjodohkan induk-induk yang berkualitas. 


Untuk menjodohkan seekor perkutut jantan dan betina, langkah pertama tentunya membeli calon induk jantan dan betina. Ada baiknya jika keduanya dibeli tidak dari peternak yang sama. Jika dibeli dari peternak yang sama, ada kemungkinan akan terjadi perkawinan antar saudara. 


Sebaiknya dipilih perkutut yang masih muda, umurnya tidak lebih dari tiga bulan. Sepasang perkutut yang masih muda ini selanjutnya dimasukkan dalam sangkar yang berbeda. Sangkarnya cukup dilengkapi dengan tenggeran, wadah pakan, wadah minum, dan penampung kotoran. Kedua sangkarnya setiap hari harus saling didekatkan, baik ketika sedang dijemur atau sudah ditempatkan di tempat teduh, supaya kedua perkutut bisa saling melihat. 


Selama kurang lebih tiga bulan, kedua burung akan saling berinteraksi. Jika perkutut jantan berbunyi, perkutut betina akan menyahutnya. Selanjutnya, perkutut jantan akan berusaha menarik perhatian betina dengan suara dan anggukan kepala. Jika ada reaksi— seakan-akan ingin keluar dari sangkar dan mendekati perkutut jantan—dari perkutut betina, berarti ada kemajuan dalam penjodohan. 


Pasangan yang sudah menampakkan perilaku seperti itu bisa dicampur dalam satu sangkar. Beberapa saat setelah dicampur pasangan ini harus dipantau. Jika keduanya tidak menampakkan tanda-tanda saling bermusuhan, kemungkinan besar keduanya telah jodoh. Perilaku seksual buriing jantan menjadi sangat jelas jika keduanya telah jodoh. Percumbuan antara sepasang burung ini biasanya diakhiri dengan perkawinan. Dalam sehari bisa terjadi perkawinan berulang-ulang. Perilaku seksual perkutut mudah diamati ketika burung tersebut sedang dijemur. 


Jika ada tanda-tanda perkutut jantan berusaha mengawini perkutut betina, keduanya bisa segera dipindah ke sangkar perkembangbiakan. Sebelumnya sangkar perkembangbiakan harus sudah diisi dengan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan.
Apabila setelah dicampur perkutut jantan terlihat mematuki perkutut betina, keduanya harus segera dipisah. Kemungkinan perkutut betina belum siap kawin atau pejantannya memang galak. Jika terus disatukan, perkutut betina akan terluka, bahkan bisa mati. Satu bulan kemudian, keduanya bisa disatukan lagi. Jika perkutut jantan masih menyerangnya, berarti keduanya memang tidak jodoh. Kedua perkutut ini harus dipasangkan dengan perkutut lain. Burung lain yang akan dipasangkan dengan burung ini kalau jantan harus lebih muda dari betina ini dan kalau betina harus lebih tua dari pejantan ini.


2. Satu jantan bebas memilih betina
Melakukan penjodohan dengan cara ini berarri harus membeli seekor perkutut jantan dan beberapa—paling tidak lebih dari dua— ekor betina. Burung-burung ini disatukan dalam sangkar berukuran panjang kira-kira 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm. Sangkar ini cukup dilengkapi dengan wadah pakan, wadah minum, tenggeran, dan penampung kotoran. Di dalam sangkar ini perkutut jantan akan bebas memilih betina.
Apabila semua perkutut yang dimasukkan ke dalam sangkar ini telah dewasa kelamin, tidak lebih dari satu bulan sudah terbentuk pasangan yang jodoh. Betina yang mau menerima pejantan biasanya selalu berdekatan dengan pejantan tersebut. Keduanya lalu saling bercumbu dan melakukan perkawinan. Jika terlihat tanda-tanda seperti ini, pasangan tersebut segera saja diambil. Betina yang tidak terpilih dibiarkan saja berada dalam sangkar tersebut untuk dicarikan pejantan lain.


3. Beberapa jantan dan beberapa betina

Upaya menjodohkan perkutut juga bisa dilakukan dengan mencampur beberapa pejantan dengan beberapa betina di dalam satu sangkar. Jumlah jantan dan betina bisa sama atau bisa juga tidak. Sangkar berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm yang dilengkapi dengan wadah pakan dan air minum, tenggeran, dan penampung kotoran bisa digunakan untuk mencampur paling banyak delapan ekor burung.
Pasangan yang telah jodoh dapat diketahui melalui pengamatan terhadap perilaku burung-burung tersebut. Pasangan yang telah jodoh segera dipindah ke sangkar perkembangbiakan. Perkutut yang belum jodoh dibiarkan menghuni sangkar penjodohan hingga menemukan pasangannya.

Cara penjodohan seperti ini tetap memungkinkan adanya burung yang tidak mendapat pasangan. Burung yang tidak mendapat pasangan bisa tetap dipelihara. Siapa tahu kelak bisa digunakan untuk mengganti-ganti pasangan.


Semoga bermanfaat.

Menjaga stamina burung perkutut

thumbnail


Menjaga stamina burung perkutut

Sepasang perkutut yang telah berada di sangkar perkembangbiakan merupakan pasangan yang siap berkembang biak. Jika dipelihara dengan benar, pasangan perkutut akan segera kawin dan menghasilkan keturunan. Memelihara pasangan perkutut yang sudah jodoh hingga berkembang biak bukan sesuatu yang sulit. Dengan menerapkan hal-hal berikut ini perkutut dapat berkembang biak dengan normal. 




Kebutuhan Pakan, Air Minum, Vitamin, dan Mineral
Pakan, air, vitamin, dan mineral merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh perkutut, baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh ataupun fungsi reproduksi. Pastikan vitamin burung dengan memberikan BirdVit, sedangkan untuk mineral—juga bisa digunakan BirdMineral. Dengan pemberian vitamin dan mineral itu, maka hanya dengan memberi pakan berupa biji-bijian, perkutut yang diternakkan dalam kandang beralas tanah sudah bisa hidup normal dan berkembang biak. Pentingnya mineral adalah karena tempat beternak hanya berupa sangkar kecil sehingga tidak memungkinkan perkutut mendapat tambahan mineral dari tanah. Artinya, unsur yang satu ini perlu diberikan secara khusus. Hal ini perlu dilakukan karena dikhawatirkan dengan mempercayakan pemenuhan kebutuhan terhadap mineral dari pakan saja dapat memungkinkan terjadinya defisiensi mineral. Defisiensi ini bisa mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tubuh dan proses perkembangbiakan.



1. Pakan yang diberikan
Perkurut merupakan burung pemakan biji-bijian. Oleh karena itu, pakan yang diberikan juga berupa biji-bijian. Biji milet, jewawut, ketan hitam, dan gabah bisa diberikan kepada perkutut. Komposisinya tiga bagian milet selebihnya campuran jewawut, ketan hitam, dan gabah dengan perbandingan sama.

Untuk meningkatkan nilai gizi, campuran biji-bijian ini bisa dicampur dengan pakan ayam petelur dengan perbandingan 4:1. Penambahan pakan ayam petelur dilakukan hingga perkutut bertelur. Pada saat mengeram, cukup diberi pakan berupa biji-bijian. Ketika telur sudah menetas, pakannya bisa ditambah pakan untuk DOC (day old chiken, anak ayam umur sehari) dengan perbandingan empat bagian pakan biji-bijian dan satu bagian pakan DOC. Pakan ini diberikan selama perkutut mengasuh anak.

Pakan ini diberikan dalam jumlah tidak terlalu banyak, kira-kira habis dimakan selama sehari. Penambahan pakan sebaiknya tidak dilakukan ketika masih ada pakan yang tersisa. Biasanya pakan yang tersisa merupakan pakan yang tidak disukai perkutut. Jika ditambah dengan pakan baru, pakan yang tidak disukai tidak akan pernah termakan. Amat sayang jika pakan yang tidak disukai ini merupakan pakan yang nilai gizinya tinggi. Dengan tidak menambahkan pakan baru, pakan yang tidak disukai terpaksa juga dimakan.

Pemberian pakan sebenarnya bisa tiap tiga hari sekali. Jika ini dilakukan, kontrol terhadap kesegaran pakan harus sangat diperhatikan. Jangan sampai ada pakan yang busuk atau berjamur karena basah atau terkena kotoran. Pakan yang telah busuk bisa menyebabkan burung sakit atau mati jika memakannya.

Pada. saat pemberian pakan, wadah pakan harus dibersihkan. Jika perlu, dicuci hingga bersih. Kebersihan wadah pakan merupakan salah satu pendukung kesehatan perkutut. Penempatan wadah pakan harus dilakukan dengan pelan-pelan. Jangan sampai melakukan gerakan yang mengakibatkan perkutut terkejut. Gerakan yang mengejutkan akan membuat perkutut beterbangan menabrak-nabrak jeruji sangkar.

2. Air minum
Air oleh perkutut hanya digunakan untuk minum. Perkutut bukan jenis burung yang menggunakan air untuk membersihkan tubuhnya. Oleh karena itu, tidak diperlukan wadah yang terlalu luas untuk tempat air. Air yang diberikan pun tidak perlu terlalu banyak, asalkan cukup untuk satu hari. Sepanjang air bisa dikonsumsi oleh manusia maka air tersebut juga bisa diberikan ke perkutut, baik yang sudah direbus ataupun belum. Untuk air yang sudah direbus, harus didinginkan terlebih dahulu sebelum diberikan ke perkutut.
Air untuk minum sebaiknya diganti setiap hari. Pada saat air diganti, wadah air minum harus dibersihkan. Untuk sangkar yang ditempel agak tinggi, penggantian air minum menjadi agak sulit. Paling tidak harus menurunkan sangkar terlebih dahulu. Padahal, jika sangkar sering diturunkan, perkutut menjadi sering terganggu.


Ada suatu cara untuk mengatasi hal seperti ini. Dua buah botol plastik bekas kemasan sampo atau sejenisnya bisa digunakan untuk mempermudah penggantian air minum dan pembersihan wadahnya. Sebelum digunakan, botol harus bebas dari sisa-sisa dan aroma sampo. Setelah benar-benar bersih, lubang botol dimasuki selang kecil atau sedotan minuman. Panjang selang disesuaikan dengan ukuran botol. Yang pasti selang yang berada diluar botol kira-kira sepanjang 20 cm.

Jika botol akan digunakan sebagai alat untuk menuangkan air minum, selang dimasukkan hingga ke dasar botol. Jika botol hanya digunakan sebagai sarana untuk membersihkan wadah air minum, selang tidak perlu dimasukkan hingga ke dasar. Supaya antara selang dan lubang botol tidak berongga, tepi lubang bisa ditutup dengan lem plastik.

Botol yang digunakan untuk membersihkan wadah air minum bekerja dengan cara menyedot air berikut kotoran yang ada di dalam wadah air minum. Oleh karena itu, sebelum digunakan botol ini harus dalam keadaan kosong dan bersih. Untuk membersihkan wadah air minum, ujung selang dimasukkan dalam wadah tersebut. Selanjutnya botol ditekan-tekan hingga udara yang keluar akan mengaduk-aduk air dalam wadah minum. Air yang telah kotor bisa segera disedot ke dalam botol dengan cara melepas tekanan pada botol. Setelah wadah air minum kosong dan bersih bisa diisi dengan air baru dengan menggunakan botol untuk menuangkan air. Ujung selang dimasukkan ke dalam wadah air minum, lalu botol ditekan. Air akan mengalir memenuhi wadah air minum. Dengan bantuan alat seperti ini, pembersihan wadah minum dan penggantian airnya bisa dilakukan dengan sangat mudah tanpa harus menurunkan sangkar dari dinding dan mengeluarkan wadah yang akan dibersihkan.

Demikian cara Menjaga stamina burung perkutut agar selalu sehat, semoga bermanfaat.

Cara Menyeleksi Anakan Perkutut

thumbnail
Cara Menyeleksi Anakan Perkutut
Seleksi terhadap anak perkutut bisa dilakukan saat anak perkutut mulai ditempatkan di sangkar penyapihan. Di sangkar penyapihan, bentuk fisik anak perkutut bisa diamati dan suaranya mulai bisa didengar. Seleksi dimaksudkan untuk mencari anak perkutut yang berfisik normal dan bersuara bagus. 

 

A. Seleksi Kualitas Fisik
Sebenarnya yang dipentingkan dari seekor perkutut adalah kualitas suaranya. Meskipun demikian, bentuk fisik yang normal juga perlu diperhatikan. Adakalanya anak perkutut menyandang cacat fisik secara bawaan. Cacat fisik bisa diketahui hanya dengan pengamatan sekilas atau dengan cara yang lebih teliti. 
 
Mata juling dan kaki pengkor merupakan cacat bawaan yang dapat diketahui dengan cepat. Cacat fisik yang membutuhkan pengamatan lebih cermat ialah tulang dada bengkok. Tulang dada bengkok hanya dapat diketahui dengan jalan meraba dada perkutut. Tulang dada yang normai rerasa lurus ketika diraba. 

 
Anak burung yang menderita cacat seperti itu sebaiknya disatukan dalam sangkar yang sama, Bagaimanapun pembeli juga memperhatikan penampilan fisik. Burung yang cacat tak akan dibeli kecuali suaranya istimewa. Anak perkutut yang cacat juga perlu didengar suaranya. Siapa tahu dari beberapa anak perkutut yang cacat fisik ada yang bersuara istimewa. Untuk itu, setelah seleksi kualitas fisik harus diikuti dengan seleksi kualitas suara.


B. Seleksi Kualitas Suara
Seleksi kualitas suara sulit dilakukan ketika anak perkutut baru bisa mengeluarkan “suara air” (suara anak). Suara air sulit untuk patokan perkiraan suara setelah dewasa. Oleh karenanya, jangan menyeleksi anak perkutut yang masih dalam tahap ini. 

 
Lama-kelamaan suara air menjadi semakin jelas seiring dengan bertambahnya umur perkutut. Pada umur tiga bulan, suara anak perkutut sudah semakin jelas dan mulai stabil (tidak berubah-ubah). Suara anak perkutut dikatakan stabil jika selama paling tidak lima kali, suara yang dikeluarkan tidak berubah-ubah. Dengan demikian, suara yang dimilikinya akan tetap sama hingga dewasa. Pada umur inilah seleksi kualitas suara bisa dengan mudah dilakukan. 

 
Seleksi kualitas suara menuntut peternak mengetahui kriteria suara yang bagus. Oleh karena itu, tidak ada jeleknya jika peternak sering datang ke konkurs perkutut. Pada konkurs perkutut, peternak bisa mendengar dan mengetahui secara langsung suara perkutut yang berkualitas. Selanjutnya, suara dalam konkurs bisa dibandingkan dengan suara perkutut hasil ternakannya
Tips dan info lain: 
 
1. Jika burung perkutut jantan untuk penangkaran tidak juga manggung gacor merayu betina meski secara umum terlihat sehat atau burung betina tidak juga matang kelamin meski sudah berusia di atas 7 bulan; atau telor-telor burung tidak isi dan karenanya tidak bisa menetas, kita perlu memastikan bahwa si jantan bisa memproduksi sperma yang “berisi” dan kesehatan reproduksi betina benar-benar maksimal. Kalau kita ragu bagaimana caranya, pastikan saja kita menggunakan Bird Mature (klik saja).
Selama kondisi alat-alat reproduksi dalam keadaan normal, Bird Mature sudah terbukti meningkatkan kesempurnaan proses reproduksi burung-burung penangkaran. Tidak hanya kenari, tetapi semua jenis burung.


2. Jika burung-burung anakan dari penangkaran kita gampang mati, atau kakinya sering pengkor, lembek, karena daya tahan tubuh secara umum lemah, kita perlu memastikan bahwa indukannya mengonsumsi Bird Mineral. Bird Mineral tidak hanya bagus untuk anakan tetapi juga indukan karena Bird Mineral menjadikan bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; burung tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak); menjadikan anak burung menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting (tendo); burung tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi; kematian embrio rendah.


Demikian cara menyeleksi anakan perkutut, semoga bermanfaat.