Cara Memandikan Burung Perkutut

thumbnail
Seperti halnya dengan burung ocehan, burung perkutut juga perlu di mandikan agar bulunya bersih dan terbebas dari kutu, dengan di mandikan burung perkutut yang stress atau terlalu liar akan menjadi lebih cepat tenang dan mau berbunyi. akan tetapi cara memandikan burung perkutut berbeda dengan burung-burung ocehan, memandikan burung ocehan bisa di lakukan setiap hari cukup dengan cara di semprotkan dari luar kandang dan tanpa harus di pegang kemudian di jemur.


Kenapa memandikan burung perkutut tidak cukup dengan di semprot?
Selain bulu burung perkutut lebih tahan air (tidak mudah basah), proses memandikan dengan cara di semprot air tidak bisa membuat bulu-bulu burung perkutut bersih karena yang terkena air hanya bagian luar bulu saja. sedangkan yang perlu dibersihkan terutama bagian-bagian bawah dan dan bagian dalam sayap. Untuk menghilangkan kutu, memandikan burung perkutut bisa diberikan remasan daun sirih dan atau air cucian beras. 




Memandikannya bisa dengan cara di pegang dan di elus dengan tangan yang basah. Cara kedua bisa dengan cara di pegang lalu di semprot dengan sprayer lembut (embun). Yang perlu di perhatikan dalam memandikan perkutut, jangan sampai air masuk ke hidung perkutut. Jadi untuk bagian kepala sebaiknya dengan cara di usap menggunakan tangan yang basah saja. Waktu memandikan dan seberapa sering harus dimandikan berbeda-beda untuk masing-masing perkutut tergantung dari karakter si burung itu sendiri. Untuk perkutut yang tergolong liar, sebaiknya 2 hari sekali di mandikan. Akan tetapi jika perkutut anda tidak liar cukup di mandikan 1-2 minggu sekali saja. Di Artikel ini kami sertakan Video Cara Memandikan burung perkutut yang benar.


Pada umumnya perkutut di mandikan pada pagi hari (jam 07.00-11.00), kemudian dijemur sekitar 1-2 jam sampai semua bulunya kering.Tapi sekali lagi ini tergantung dari karakter perkutut anda dan sudah pasti waktu luang anda. 

Itulah informasi singkat mengenai Cara Memandikan Burung Perkutut agar selalu terlihat segar dan sehat. 


Semoga bermanfaat.

Selamat tahun Baru Imlek "Gong Xi Fa Cai"

thumbnail
Selamat tahun Baru Imlek "Gong Xi Fa Cai"

Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek menjadi perayaan tahunan yang sangat penting bagi penduduk Cina atau warga keturunan Cina di seluruh dunia. Tahun Baru Cina adalah perayaan datangnya hari pertama berdasarkan kalender lunar dari Cina. Perayaan Imlek juga sekaligus menyambut datangnya musim semi.


Perayaan Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek, di awali dari hari pertama dan bulan pertama pada penganggalan Tionghoa dan diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh pada tanggal 15 atau pada saat bulan purnama.

Dikenal sebagai Chúxī, malam Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek bisa diartikan sebagai “malam pergantian tahun”. Orang Cina sering menyebutkan sebuah kalimat di perayaan Imlek, yakni Gong Xi Fa Cai yang merupakan sebuah doa yang artinya “Selamat dan Sejahtera”.


SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2016 
GONG XI FA CAI 3567
"Semoga kesuksesan dan rejeki yang berlimpah selalu menyertai kita semua."





Pembagian kelas dalam perlombaan burung perkutut

thumbnail
Mengingat yang mengikuti kontes tidak hanya satu jenis burung saja, maka panitia yang mengatur jalannya kontes membagi kelas antara burung anakan sampai burung dewasa.
 
Untuk apa hal pembagian kelas dilakukan? Hal ini dilakukan agar juri tidak kesulitan dalam menilai burung yang akan dilombakan. Banyaknya minat pecinta burung yang ingin mengikuti burungnya ke dalam kontes mengakibatkan banyaknya peserta yang masuk ke dalam kontes. Hal inilah yang membuat juri membagi kelas burung yang akan di lombakan.

Pembagian kelas burung dibedakan berdasarkan besar kecilnya burung. Dan bukan berdasarkan jenis burung tersebut. Pada umumnya, di dalam kontes, burung dapat dibedakan menjadi beberapa kelas. Kelas-kelas tersebut seperti piyik, dan dewasa. Jika Anda ingin tahu lebih jelasnya tetang pembagian kelas, mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Piyik  
Piyik merupakan kelas burung yang paling muda dari kelas burung lainnya. Sebenarnya, dahulu piyik tidak dikonteskan, akan tetapi karena semakin banyaknya minat masyarakat Indonesia mengikuti kontes burung terutama banyak ingin mengikutsertakan piyik ke kontes burung, sampai akhirnya piyik pun dapat mengikuti kontes burung berkicau.

Di usia berapakah burung dapat memasuki kelas piyik? Pada usia 6 bulan, burung sudah bisa mengikuti kontes dan masuk ke dalam kelas piyik. Pada usia 6 bulan, suara burung memang masih alami dan belum berubah menjadi dewasa. Pada saat masih piyik, orang banyak bilang bahwa suaranya masih alami dan tidak dibuat-buat.

Suara piyikan memang dianggap lebih natural dibandingkan dengan suara burung dewasa. Pasalnya, suara piyikan belum dimaster. Sedangkan suara burung dewasa sudah dimaster. Biasanya, pada kontes-kontes burung, piyikan digantungkan dan berada di antara banyaknya piyikan dan burung dewasa yang mengikuti kontes.

Burung Dewasa
Sama halnya dengan piyikan, burung dewasa juga digantungkan. Apa bedanya menggantungkan antara piyikan dan burung dewasa? Bedanya adalah, jika piyikan digantungkan pada ketinggian di bawah 5 meter, burung dewasa yang mengikuti kontes digantungkan pada ketinggian di atas 5 meter.

Hal ini dilakukan supaya pihak penyelenggara pertandingan tidak sulit membedakan antara kelas piyikan dan juga dengan kelas burung dewasa.

Semoga bermanfaat.
www.perkututnusantara.com

Usaha Rumahan Modal Kecil Ternak Perkutut

thumbnail
Usaha Rumahan Modal Kecil Ternak PerkututBurung perkutut, siapa yang tak kenal dengan burung yang satu ini, meskipun tidak hoby dengan pelihara burung pun tentu tahu dengan burung perkutut. Burung perkutut yang sudah terlatih dan mampu berbunyi dengan nyanyian khasnya apalagi jika jika sudah memenangkan kontes, harganya bisa sampai ratusan juta rupiah per ekor.

Nah ternyata burung perkutut mempunyai prospek peluang usaha yang sangat bagus. Di bandingkan dengan ternak unggas lainnya, ternak burung perkutut tergolong lebih mudah dan lebih menghasilkan. Ternak perkutut adalah termasuk Usaha rumahan modal kecil. Modal awalnya saja yang agak membutuhkan modal lebih untuk pembuatan kandang, seterusnya biayanya sangat ringan di bandingkan ternak unggas yang lain, seperti bebek peking, burung kenari, dan lain lain.
Ternak Perkutut
Tadi saya sebutkan bahwa ternak burung perkutut modalnya sangat ringan, mari kita bahas lebih lanjut :

Biaya pakan dan obat-obatan untuk sepasang burung perkutut Cuma Rp 15 000 perbulan. Sedangkan untuk membeli 5 pasang indukan Cuma butuh modal sekitar Rp 500 000 sampai Rp 1 juta.

Untuk pembuatan kandang berukuran 90x70x180 cm3 atau 120x60x180 cm3 yang terbuat dari kayu/bambu dan ram-raman kawat, kurang lebih menelan biaya Rp 500 ribu. 

Kandang tersebut cukup bagi 1 atau 2 pasang. Dalam sebulan sepasang perkutut mampu menghasilkan 2 – 8 anakan dengan harga Rp.200 ribu/pasang.meningkatkan produktifitas perkutut juga bisa di siasati dengan menitipkan anakan atau telur ke burung puter. Jika indukan di beri makan yang cukup dan vitamin yang sesuai maka cara ini mampu membuat indukan perkutut berkembang biak tiga kali dalam.

Ternak perkutut sangat mudah
Ternak perkutut sebenarnya tidak sulit bahkan sangat mudah. Apalagi perkutut termasuk burung yang cepat beradaptasi, perkutut dapat di taruh dalam sangkar ukuran kecil misalnya (45x45x65 cm3) maupun besar. Disamping itu, perkutut tidak gampang stress, jarang terkena penyakit, pakan melimpah dan murah, yang perlu diperhatikan adalah pemeliharaan, kebersihan lingkungan, sangkar, minuman dan makan.

Agar mendapatkan anakan perkutut yang berkualitas, maka perlu mempelajari secara khusus cara mengawinkannya. Semakin berkualitas hasilnya semakin mahal pula harganya.Segmen Pasar Perkutut Harga perkutut sangat beragam, secara umum ada lima faktor yang mebedakan harga perkutut :
  1. Segmen pasar yang menekankan pada sisi peternaknya. Bagi masyarakat peternak perkutut yang di pentingkan adalah kemampuan memproduksi anakannya secara optimal dengan suara dan irama anggungan yang baik dengan demikian harganya pun juga tinggi.
  2. Segmen pasar yang menekankan perkutut untuk kepentingan lomba, konkurs atau sejenisnya.Segmen ini tentu membutuhkan perkutut yang berkualitas baik, sesuai aturan main yang ditetapkan P3SI. Tak heran bila perkutut yang didambakannya seharga ratusan juta rupiah.
  3. Yang mungkin dijangkau masyarakat penggemar perkutut. Segmen ini lebih menekankan unsur gengsi. Jadi, yang lebih menjadikan pertimbangan utama adalah irama yang disukai pemiliknya. Pada segmen ini perkutut akan bernilai jutaan sampai puluhan juta.
  4. Banyak orang yang memiliki perkutut dengan pertimbangan unik dan exotis. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini akan mampu menghargai perkutut sampai jutaan rupiah.
  5. Orientasinya pada katuranggan. Pemilik meyakini bahwa perkutut dapat membuat pemiliknya memperoleh kebahagiaan, ketentraman hidup dan rezeki melimpah atau tanda-tanda baik lainnya. Masyarakat yang mengetahui bahwa katurangga perkutut yang akan dipelihara bakal mendatangkan kebaikan tentu akan membelinya dengan haraga berapapun.

Jika Anda penghobi burung, maka usaha rumahan modal kecil ternak perkutut layak untuk Anda coba.

Panduan Budidaya Burung Perkutut

thumbnail
 http://www.perkututnusantara.com/2016/01/panduan-budidaya-perkutut.html

Kepada teman-teman dan para pembaca terutama penggemar perkutut pemula yang belum sempat membaca artikel ini dari Mingguan Agrobis, berikut ini disampaikan ringkasan dengan sedikit modofikasi tentang cara beternak perkutut yang disarankan yang dibagi dalam 11 langkah beternak Perkutut yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Berdoa
  2. Sekolah perkutut.
  3. Darah atau blood line
  4. Lomba/konkurs atau latber
  5.  Peternak
  6. Calon Indukan
  7. Crossing
  8. Kandang
  9. Menjodohkan
  10. Manajemen kandang
  11.  Pemeliharaan piyik

Berdoa
Sebelum kita melakukan apapun sebaiknya berdoa dahulu, karena sebesar apapun usaha kita hanya Alloh yang menentukan segalanya.

Sesuatu yang baru yang ingin kita ketahui termasuk beternak, sebaiknya kita belajar mulai yang paling gampang atau terrendah seperti murid sekolah yang belajar dari TK, SD, SMP dan seterusnya sampai S1, S2 dan selanjutnya.
Dalam beternak langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan adalah mencari dan memilih Indukan untuk diternakkan. Kalau kita tidak pintar-pintar bagaimana menghadapi trik untuk ini, salah-salah kita bisa babak belur dan habis duit segudang.

Caranya dengan membeli dahulu perkutut piyik yang murah istilahnya “cepekan“ dan memeliharanya, sambil kita belajar dan memahami berbagai aspek suaranya, makanannya, perawatannya, dan lain-lain. Setelah menjadi dewasa, diharapkan kita sudah paham betul perubahan kualitas dan irama suaranya yang kita inginkan.

Bila sudah merasa lebih tahu, belilah perkutut piyik yang harganya lebih mahal, tujuannya sama untuk memantau perkembangan perkutut piyik tersebut sampai dewasa. Demikian seterusnya kita berusaha untuk meningkatkan kualitas perkutut dengan kemampuan dana yang tersedia. Dengan demikian kita akan terhindar dari gorokan para peternak yang tidak bertanggung-jawab dan juga terhindar dari seloroh, “ sekolah perkutut itu biayanya mahal “.

Darah atau blood line
Sebagian besar peternak sukses mengatakan bahwa unsur darah keturunan yang mengalir pada seekor perkutut atau disebut “ Trah “ sangat menentukan kualitasnya. Walalupun ada sebagian peternak yang percaya bahwa kualitas suara seekor perkutut dapat diciptakan dengan melakukan “ crossing “. Penulis meyakini bahwa Trah darah seekor perkutut semula juga hasil dari sebuah kerja lama dan panjang memalu sebuah penelitian dengan berpedoman pada ilmu crossing dari hukum Mendel.
Karenanya untuk membeli perkutut piyik, selain mengamati suaranya, juga sebaiknya perkutut piyik tersebut mempunyai aliran darah yang jelas dan bagus.

Lomba/konkurs atau Latber
Datang, melihat dan mendengarkan suara perkutut yang dilombakan atau konkurs, juga pada waktu latihan bersama, sambil bertanya kepada peternak atau penggemar perkutut yang lebih tahu ( senior ), merupakan tempat belajar yang terbaik. Dengan cara ini kita akan semakin paham bagaimana suara perkutut yang baik dan benar. Ingat akan pepatah : “ Malu bertanya, sesat dijalan “.
Pada kesempatan itu, kita juga bisa mengetahui secara langsung atau tidak langsung harga seekor perkutut berdasarkan kualitas suaranya. Tujuannya agar kita tidak jadi korban dan disembelih oleh peternak nakal ketika kita akan memilih dan membeli calon Indukan untuk diternakkan.

Peternak
Untuk membeli perkutut calon Indukan, mau tidak mau kita harus dating ke Peternak tertentu untuk memilih dan membeli bibit perkutut. Di Tanah Air kita sekarang ini, sudah banyak bahkan ribuan Peternak dari yang berskala kecil, sedang sampai besar dengan beribu-ribu kandang.

Sebelum menentukan pilihan untuk membeli, disarankan untuk mendatangi beberapa Peternak sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan baik kualiats dan harganya. Dan jangan punya pemikiran yang salah bahwa Peternak kecil atau sedang tidak memiliki perkutut yang kualitasnya bagus dengan harga yang miring dibandingkan Peternak besar yang sudah terkenal dan punya nama. Dan nongkronglah beberapa jam untuk mendengarkan suara perkutut baik piyik hasil ternakan maupun Indukannya juga trah darahnya. Pada Peternak yang sudah mapan biasanya memiliki ciri khas piyik hasil ternaknya, misalnya rata-rata suaranya Cowong, atau ujungnya ndelosor atau depannya menjerit, dan lain-lain. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kesukaan dari Peternaknya, bila si Peternak kesukaannya yang suaranya cowong, maka hampir dipastikan perkutut hasil ternakannyapun rata-rata bersuara cowong, dan sebagainya.

Peternak yang sudah mapan rata-rata sudah beternak secara intensif selama 2(dua) tahun lebih, sehingga beberapa Indukannya sudah memakai anakan sendiri yang pilihan F2 atau F3 dan hanya sebagian berupa Indukan dari luar sebagai kelengkapan atau untuk memenuhi permintaan yang sedang trend.

Sedangkan Peternak yang belum mapan antara lain ditandai dengan variatifnya Indukaannya dan sedang mencari-cari bentuknya. Dan biasanya harga piyiknya relatif masih murah dibandingkan dengan Peternak mapan dengan kualitas yang sama.

Calon Indukan
Agar lebih cepat menghasilkan anakan, yang paling tepat membali calon Indukan yang sudah berumur sekitar 4(empat) bulan dimana waktunya tepat dan mudah untuk mulai dijodohkan, sehingga pada umur 5-7 bulan sudah bisa mulai bertelor. Dan sebaiknya dipilih yang Betina lebih tua kira-kira sebulan dari Jantannya. Berbeda dengan yang sudah berumur biasanya susah dijodohkan atau yang Betina sering dikejar-kejar oleh si Jantan yang biasanya lebih agresif/galak.
Calon Indukan yang bagus sebaiknya dipilih yang mempunyai suara sbb. :
  • Suara depan, tengah dan ujungnya bagus.
  • Irama suaranya dengan ketukan yang agak renggang dan lelah/senggang.
  • Latar atau air suaranya cowong dan tembus baik yang bervolume besar atau kecil, jangan yang suaranya basah dan serak.
  • Juga jangan dilupakan aliran trah darahnya dengan silsilah yang jelas.
  • Perhatikan juga bentuk tubuhnya apakah serasi dan tidak ada yang cacat.
Crossing
Setelah mendapatkan beberapa calon Indukan Jantan dan Betina, langkah selanjutnya adalah menyilangkan pasangan perkutut berdasarkan dasar suaranya masing-masing untuk dapat menghasilkan perkutut yang kualitas suaranya lebih bagus. Disini kita dituntut untuk mempelajari cara ilmu croosing yang benar dan baik dengan cara belajar dari membaca buku-buku secara teori atau belajar langsung kepada sejumlah Peternak sukses ynag pada umumnya sudah paham tehnik silang menyilang.

Jalan pintas lain yang lebih mudah, yaitu dengan meniru atau memfotocopy salah satu kandang yang sudah jelas Indukannya dan hasil anakannya bagus dengan membeli adik atau saudaranya dengan resiko yang jelas harganya pastilah mahal dan hasil anakannya tidak dijamin akan sebagus seperti aslinya..

Kandang
Setelah kita mendapatkan beberapa pasang calon Indukan yang dinilai cocok dan pas untuk diternakkan, maka persiapan selanjutnya adalah kandangnya. Tidak ada ketentuan yang pasti berapa ukuran kandang yang baik, yang penting dan perlu diperhatikan adalah seberapa luas lahan yang tersedia dan ukuran kandang disesuaikan dengan lahan yang ada tersebut. Juga untuk effisiensi bahan yang biasanya dibuat dari bahan kawat, maka biasanya tingginya bisa 45, 90, 135 atau 180 cm sesuai ukuran lebar kawat, sedangkan lebar dan panjangnya disesuaikan, dan yang ideal yang disarankan adalah ; lebar : 60 cm, panjang ; 100 – 180 cm. Bahkan dengan ukuran kandang : 50(L) x 60(P) x 50(T) dapat digunakan untuk beternak dengan syarat tidak sering dipindah-pindah dari tempatnya, terutama selama dalam masa mengerami telornya. Dan lantai bisa dibuat dari tanah biasa atau yang berpasir, juga bisa berupa lantai bersemen. Demikian pula atapnya dapat dari bahan genting, asbes atau apa saja. Yang sangat perlu diperhatikan antara lain harus mendapat sinar matahari pagi, kelembaban cukup, jarak atap ketempat sarangnya tidak terlalu dekat agar tidak terlalu panas. Dan usahakan tikus, kucing dan binatang sejenisnya mbisa masuk kekandang, termasuk semut dan cicak. Bahannya juga bisa kayu, besi ataupun aluminium tergantung kemampuan anggaran yang tersedia.

Letak kandang sebaiknya tidak dekat dengan sumber suara yang berisik, tetapi sebaiknya juga jangan ditempat yang sepi yang jarang dikunjungi manusia/orang, perkutut akan semakin terbiasa dan merasa nyaman jika sering dikunjungi dan bertatap muka dengan manusia/orang.

Menjodohkan
Tehnik menjodohkan juga perlu diketahui dengan baik, sebab kedua calon Indukan tidak begitu saja langsung jodoh, tetapi membutuhkan proses untuk saling kenal terlebih dahulu dengan cara antara lain keduanya ditempatkan pada sangkar terpisah dan setiap hari selalu disandingkan. Setelah satu atau dua minggu, setelah kelihatan keduanya sudah saling kenal dengan tanda-tanda saling mengangguk-angguk dan kalau tidur malam hari selalu ingin berdekatan. Maka keduanya disatukan tetap dalam sangkar kecil dahulu untuk beberapa hari.

Waktu yang tepat untuk memasukkan ke kandang ternak adalah sore hari dengan sebelumnya kedua perkutut cvalon Indukan tersebut dilolohi kacang hijau yang sudah direndam sampai lunak, vitamin-E, minyak ikan, B-kompleks dan sedikit dibasahi badannya, diharapkan malam harinya akan tidur berdekatan bersama.

Beberapa minggu kemudian keduanya akan melakukan perkawinan dan siap untuk bertelor, jangan lupa untuk disiapkan sarang dari anyaman rotan yang diberi daun cemara atau rumput kering untuk meletakan telor-telornya.
Bila ternyata masih belum jodoh atau biasanya yang Jantan galak, maka si Jantan ditangkap dan dimandikan atau kalau perlu digodi ( sayapnya diikat 5-6 lembar ) dan kemudian dimasukkan kandang kembali.

Manajemen kandang
Setiap kandang sebaiknya diberikan tanda-tanda misalkan dengan Nomor atau Nama terserah apa saja sesuai kemauan masing-masing. Juga ada baiknya dibuatkan catatan pasangan Indukan dari BF dengan ring apa, tanggal lahir, dll/
Perhatikan kapan setiap pasangan pada kandang masing-masing sudah mulai melakukan perkawinan, untuk keperluan disiapkan sarangnya. Buatkan catatan khusus ( kalau perlu dengan komputerisasi ) kapan mulai bertelor, kapan diperkirakan menetas setelah 14-15 hari mengeram, bagaimana hasilnya ( menetas semua atau tidak hanya satu atau bhakan tidak menetas semua ), periksa keadaan telor yang tidak menetas untuk mengetahui penyebabnya, dll.

Pasanganlah Ring di salah satu/kedua kakinya pada umur piyik sekitar 7-9 hari dan selanjutnya terserah kita apakah piyik tersebut akan tetap dikembalikan untuk diasuh oleh Induknya atau akan dititipkan Puter sebagai Induk asuh pengganti. Yang perlu diperhatikan, kalau akan menggunakan jasa Puter haruslah yang sedang mengeram paling tidak sudah 10 hari dimana Puter sudah menghasilkan susu ditemboloknya. Jasa indukan pengganti juga bisa dilakukan oleh Diamond Dove yaitu sejenis Perkutut berasal dari Australia yang tubuhnya lebih kecil.
Pada edisi yang akan datang dengan topik yang lain akan kita bahas bagaimana menetaskan telor perkutut dengan menggunakan jasa Puter atau Diamond Dove yang tujuannya untuk membuat Indukan favorit kita bertelor lebih produktif dan menghasilkan anakan piyik lebih banyak.

Pemeliharaan piyik
Piyik-piyik setelah berumur 1-1.5 bulan sebaiknya sudah mulai dipisahkan dari Induknya baik Perkutut maupun Puter/Diamond Dove, sebab mereka sudah bisa mulai makan sendiri dan biasanya Indukannya juga sudah enggan meloloh dan sudah mulai melakukan perkawinan lagi.
Piyik-piyik tersebut ditempatkan didalam sangkar kayu ukuran 50(L) x 70(L) x 50(T) cm sebanyak 8-10 ekor bersama-sama, kalau perlu diberikan lampu untuk pemanas terutama pada malam hari atau udara dingin pada musim penghujan.

Sebaiknya tiap-tiap piyik diberikan vitamin tambahan antara lain berupa ; B-komplek, minyak ikan, kalsium dan obat cacing sebelum dimasukkan ke sangkar kayu tersebut.
Usahakan minimum setiap hari setidaknya dua hari sekali dijemur dari jam 08.00 sampai jam.11.00, agar mendapat sinar matahari pagi dan ultra violet yang cukup untuk kesehatan tubuhnya. Dan pada minumannya diberikan Vitamin tambahan dua kali seminggu untuk menambah daya tahan tubuhnya.
Menginjak umur 3(tiga) bulan, bila dikehendaki piyik-piyik tersebut sudah dapat dipisahkan dan masing-masing dimasukkan ke sangkar soliter agar dapat lebih mudah untuk memantau suaranya dan menentukan kualitas suaranya tersebut.

Selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian apakah Indukan kandang tertentu sudah benar atau kurang benar, sehingga perlu dilakukan perombakan pasangan Indukannya dalam usahanya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas suara.

Demikian sekilas tentang panduan burung perkutut semoga bermanfaat.

Selamat Mencoba..!!!

Membedakan perkutut jantan dan betina

thumbnail
 http://www.perkututnusantara.com/2016/01/membedakan-perkutut-jantan-dan-betina.html

Ada beberapa ciri-ciri yang bisa digunakan sebagai patokan untuk membedakan dan mengetahui jenis kelamin seekor perkutut. Meskipun akurasi tidak bisa 100% benar, akan tetapi secara umum bisa di gunakan sebagai acuan untuk memperkirakan jantan atau betina :
  1. Pupur (warna keputihan) pada atas dahi perkutut jantan biasanya warna putihnya sampai ke tengah mata, sedangkan yang betina tidak. Sehingga terkesan burung jantan berwarna lebih terang kepalanya. (hanya bisa di aplikasikan pada burung yang cukup umur)
  2. Supit/capit udang pada perkutut jika di raba terasa lunak dan renggang waktu raba maka perkutut tersebut diperkirakan betina. Namun ada juga jantan yang seperti itu dan betina ada juga yang bercapit udang rapat dan keras (tapi nanti setelah bertelur akan merenggang secara alami)
  3. Ukuran badan perkutut betina umumnya lebih kecil dan agak pendek dibanding perkutut jantan. Ini memang sulit membedakannya tapi kalau masih sama-sama piyik seteluran, yang kecil biasanya betina. Akan tetapi perlu di waspadai juga kebenarannya karena ada piyik perkutut yang menetas jantan semua atau betina semua.
  4. Suara burung perkutut betina umumnya kecil / kristal dan tidak bertekanan. Sedangkan yang jantan sebaliknya. Namun ada juga betina yang bersuara besar (ngebass) dan bertekanan (power) bagus. Dan terkadang ada juga jantan yang bersuara kecil, tipis dan tidak bertekanan.
  5. Ekor betina agak pendek di banding yang jantan
  6. Paruh betina lebih tipis dan pendek
  7. Mata burung betina agak kecil sedangkan yang jantan seperti melotot (garang)
  8. Kepala burung betina lebih kecil di banding yang jantan
  9. Perkutut jantan lebih rajin bunyi

Tips Penggemar Perkutut

thumbnail

 Tips Penggemar Perkutut
Bukan rahasia lagi jika seorang pemula di dunia perkutut selalu dicekoki oleh "statement..." untuk belajar perkutut, harus sekolah dulu, dan biayanya Muuuaaahal sekali..."


Ketika seorang pemula mengeluh, betapa uang jutaan rupiah telah di keluarkan, tetapi burung perkutut yang di dapat ternyata 'burung tidak layak kontes' siapa yang salah ? sang pemula atau si penjual perkutut ?

Seorang senior di bidang Perkututan, yang tidak ingin disebutkan namanya, hanya berkomentar singkat, ketika hal itu ditanyakan kepadanya.



"Sebenarnya tidak mahal jika ingin belajar perkutut, yang membuat mahal adalah para Calo, broker, mediator dan peternak nakal yang hanya ingin burungnya cepat laku terjual,...tanpa memikirkan nasib para pemula..."

lain lagi dengan pak tua yang juga tak mau disebutkan namanya, ....
"selain calo dan peternak nakal, yang membuat mahal juga sang pemula,...karena punya uang, gengsi kalau nggak berani beli mahal...beli tanpa menawar adalah type-type pemula yang 'banyak duit' dan punya gengsi tinggi,... ngerti burung perkutut juga belum, ehh percaya saja dengan yang ditawarkan calo atau peternak...sudah begitu jutaan pula harganya..ha ha ha...padahal mungkin cuma seratus ribu jika beli di pasar burung...

seorang penggemar perkutut yang tinggal di surabaya berkomentar lain...
"Banyak calo, mediator, broker, peternak, pedagang perkutut yang tidak jujur,... apalagi jika calon korbannya 'pemula', burung jelek dibilang 'istimewa', burung satu warna di bilang prospek 'tiga warna'... menjual burung perkutut dengan 'harga' yang tidak sesuai dengan kualitas, tentu sangat merugikan pembeli...

ujung-ujungnya... si pemula akan kapok dan berhenti main perkutut.
Jika penggemar perkutut berkurang, regenerasi tidak ada, lantas siapa yang rugi ? yang rugi adalah para peternak dan calo-calo itu...dunia perkutut menjadi sepi.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, berikut beberapa TIPS bagi 'Pemula' di dunia Perkutut.

  • Pelajari dulu suara burung perkutut, mana suara yang bagus dan mana yang suara tidak bagus.
  • Suara Perkutut dibagi tiga bagian, yaitu : 
  1. Suara depan 
  2. Suara Tengah 
  3. Suara belakang/ujung
  • Burung perkutut dianggap 'bagus' jika memiliki ketiga-tiganya, saat berbunyi, ada suara depan, tengah dan ujung. selanjutnya kita harus memperhatikan volume suaranya, kestabilannya, air suaranya dan suara latarnya.
  • Bagi pemula diharapkan membaca artikel berikut : 
  1. Pedoman Penilaian Konkurs 
  2. Sistem Penilaian Baru Lomba P3SI 
  3. Analisis Suara Perkutut 
  4. Menilai Suara Perkutut
  • Jangan mudah percaya terhadap para calo, mediator, broker, pedagang dan peternak,..sebelum membeli sebaiknya burung harus anda pantau, mintalah bantuan kepada orang yang telah mengerti suara burung perkutut, yang anda kenal baik. jangan meminta bantuan kepada calo, broker atau mediator.
  • Jangan membeli sebelum anda mendengar kualitas suaranya.
  • Berkumpullah dalam komunitas penggemar perkutut, ngerumpi, ngobrol apa saja tentang perkutut, dijamin anda akan mendapatkan ilmu perkutut yang 'banyak'
  • Sering-seringlah datang ke Latber atau kontes perkutut, perhatikan suara-suara burung-burung juara, pelajari dan bandingkan dengan suara burung perkutut di pasar burung, temukan bedanya.
Demikian beberapa tips bagi penggemar perkutut, barangkali dapat di jadikan referensi.